mari belajar bersama jadi jika ada kesalahan dalam blog ini tolong dikoreksi yahh...jangan diejek lho....^_^

Kamis, 04 Februari 2010

JENIS-JENIS VARIABEL DAN SKALANYA

1. Pengertian Variabel

Istiah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan jenis penelitian, F.N. Kelinger menyebut variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran.

Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi, sedangkan Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud menjelaskan bahwa yang dimaksud variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dijadikan objek pengamatan penelitian.

2. Macam-macam Variabel

Pada dasarnya banyaknya variabel sangat bergantung pada sederhana atau runtutnya penelitian. Makin sederhana rancangan penelitian, variabelnya makin sederhana atau sedikit dan sebaliknya.

Macam-macam variabel:

a. Menurut fungsinya, variabel dapat dibedakan :

(1) Variabel tergantung

Yaitu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika peneliti mengintroduksi, mengubah atau mengganti variabel bebas. Menurut fungsinya, variabel ini dipengaruhi variabel lain. Karena sering disebut variabel yang dipengaruhi atau variabel terpengaruh.

(2) Variabel bebas

Yaitu kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Fungsi variabel ini sering disebut variabel pengaruh sebab berfungsi mempengaruhi variabel lain. Jadi, secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain.

(3) Variabel intervening

Yaitu variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu dengan variabel yang lain. Hubungan itu dapat menyangkut sebab akibat atau hubungan pengaruh dan terpengaruh.

(4) Variabel moderator

Yaitu variabel yang fungsinya ikut mempengaruhi variabel tergantung serta memperjelas hubungan bebas dengan variabel tergantung.

(5) Variabel kendali

Yaitu yang membatasi (sebagai kendali) variabel moderator. Variabel ini berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain, terutama berkaitan dengan variabel moderator.

(6) Variabel rambang

Berlainan dengan variabel bebas yang fungsinya sangat diperhatikan dalam penelitian, maka variabel rambang adalah variabel yang fungsinya dapat diabaikan atau pengaruhnya hamper tidak diperhatikan terhadap variabel bebas maupun variabel tergantung.

b. Menurut datanya, variabel dapat dibedakan berdasarkan data yang diharapkan terkumpul, yaitu dapat dibedakan:

1) Variabel nominal: yaitu variabel yang bersifat diskrit dan saling pisah antara kategori satu dengan yang lain.

2) Variabel ordinal: yaitu variabel yang disusun berdasarkan tingkat yang berurutan, jadi merupakan rangking yang berurutan.

3) Variabel interval: yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, dimana dalam pengukuran tersebut diasumsikan terdapat satuan pengukuran yang sama.

4) Variabel rasio: yaitu variabel perbandingan.

3. Jenis-jenis Hubungan Antara Variabel

Ada 3 jenis hubungan antar variabel:

a. Hubungan simestris

Variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya. Terdapat 4 kelompok hubungan simetris.

· Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama

· Kedua variabel merupakan akibat dari suatu faktor yang sama

· Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana yang satu berada yang lainya pun disana

· Hubungan yang bersifat kebetulan semata

b. Hubungan timbal balik

Adalah hubungan dimana suatu variabel dapat menjadi sebab akibat dari variabel lainnya.

c. Hubungan asimetris

Dalam hubungan asimetris ada enam tipe, yakni:

1) Hubungan antara stimulus dengan respons

2) Hubungan antara disposisi dengan respons

3) Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku

4) Hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat tertentu

5) Hubungan yang imanen antara dua variabel

6) Hubungan antara tujuan (ends) dan cara (means)

4. Pengukuran Variabel

Untuk melakukan pengukuran, seorang peneliti harus memikirkan bagaimana ukuran yang paling tepat untuk suatu konsep. Proses pengukuran mengandung empat kegiatan pokok yaitu:

a. Menentukan indicator untuk dimensi-dimensi variabel penelitian

b. Menentukan ukuran masing-masing dimensi

c. Menentukan ukuran yang akan digunakan dalam pengukuran, apakah tingkat ukuran nominal, ordinal, interval, atau rasio

d. Menguji tingkat validitas dan reliabilitas sebagai kriteria alat pengukuran yang baik

5. Sifat Variabel

Ditinjau dari sifatnya, variabel penelitian dapat dibedakan menjadi dua yaitu

a. Variabel statis adalah variabel yang tidak dapat diubah keberadaannya, misalnya jenis kelamin, status sosial ekonomi, tempat tinggal, dll.

b. Variabel dinamis adalah variabel yang dapat diubah keberadaannya berupa pengubahan, peningkatan atau penurunan. Misalnya, kedisiplinan, motivasi kepedulian, dsb.

6. Variabel Antara (intervening variabel)

Segala sesuatu harus ada sebab musahabnya dan tidak begitu saja terjadi dengan sendirinya. Setiap kali menentukan sebab musahab dari suatu fenomena selalu akan timbul pertanyaan. Apakah sebab yang lainnya? Apakah sebab yang pertama langsung pada fenomena tersebut ataukah tidak langsung dan melalui sebab yang lain? Untuk mengatur sebab musahab suatu fenomena, tentu saja dengan pengamatan serta akal sehat, disamping teori-teori yang menjadi pedoman. Suatu variabel disebut variabel antara, apabila dengan masuknya variabel tersebut, hubungan statistik yang semula tampak antara dua variabel kemudian menjadi lemah atau bahkan lenyap. Hal ini disebabkan hubungan yang semula nampak antara kedua variabel pokok bukanlah suatu hubungan yang langsung tetapi melalui variabel yang lain.

7. Variabel Antesenden

Variabel antesenden merupakan hasil yang lebih mendalam dan penelusuran hubungan kausal antara variabel-variabel. Perbedaan variabel antara dengan variabel antesenden adalah variabael antara menyusup diantara variabel pokok dan variabel antesenden mendahului variabel pengaruh.






Untuk dapat diterima sebagai variabel antesenden ada syarat yang harus dipenuhi:

a. Hubungan yang ada adalah variabel antesenden dan variabel pengaruh, variabel pengaruh dan variabel terpengaruh.

b. Apabila variabel antesenden di control, hubungan antara variabel pengaruh dan variabel terpengaruh tidak lenyap (variabel antesenden tidak mempengaruhi hubungan antara kedua variabel)

c. Apabila variabel pengaruh dikontrol, hubungan antara variabel antesenden dan variabel terpengaruh harus lenyap.

2 komentar:

  1. Komunikasi bergerak (mobile communication) mulai dirasakan perlu sejak orang semakin sibuk pergi ke sana kemari dan memerlukan alat telekomunikasi yang siap dipakai sewaktu-waktu di mana saja ia berada. Kebutuhan ini ternyata tidak dibiarkan begitu saja oleh para engineer telekomunikasi. Mereka telah memikirkan standardisasi untuk komunikasi bergerak ini, salah satunya adalah GSM (Global System for Mobile communications)
    GSM adalah nama dari sebuah group standarisasi yang dibentuk di Eropa tahun 1982 untuk menciptakan sebuah standar bersama telpon bergerak selular di Eropa yang beroperasi pada daerah frekuensi 900 MHz. GSM saat ini banyak digunakan di negara-negara di dunia
    Alokasi spektrum frekuensi untuk GSM awalnya dilakukan pada tahun 1979. Spektrum ini terdiri atas dua buah sub-band masing-masing sebesar 25MHz, antara 890MHz - 915MHz dan 935MHz - 960MHz. Sebuah sub-band dialokasikan untuk frekuensi uplink dan sub-band yang lain sebagai frekuensi downlink.
    Karena konsekuensi logis dari kenaikan redaman atas kenaikan frekuensi, biasanya sub-band terendah dipakai untuk uplink, agar daya yang ditransmisikan oleh MS (mobile system atau lebih dikenal handphone) ke BTS (Base Transmitter Station yaitu seperti sentral telepon di PSTN/POTS, namun memiliki fungsi lebih) tidak perlu besar. Kalau digunakan sub-band yang satu lagi, mungkin anda perlu melakukan recharge batere handphone berulang kali untuk mendapatkan kualitas sama dengan saat ini.
    Kemudian kedua sub-band tersebut dibagi lagi menjadi kanal-kanal, sebuah kanal pada satu sub-band memiliki pasangan dengan sebuah kanal pada sub-band yang lain. Tiap sub-band dibagi menjadi 124 kanal, yang kemudian masing-masing diberi nomor yang dikenal sebagai ARFCN (Absolute Radio Frequency Channel Number). Jadi sebuah MS yang dialokasikan pada sebuah ARFCN akan beroperasi pada satu frekuensi untuk mengirim dan satu frekuensi untuk menerima sinyal.
    Untuk GSM, jarak antar pasangan dengan ARFCN sama selalu 45MHz, dan bandwidth tiap kanal sebesar 200kHz. Kanal pada tiap awal sub-band digunakan sebagai guard band. Silakan anda hitung, maka spektrum GSM akan menghasilkan 124 ARFCN, masing-masing diberi nomor 1 sampai 124. Kanal sebanyak 124 inilah yang nantinya dibagi-bagi buat operator-operator GSM yang ada di suatu negara.
    Untuk mengantisipai perkembangan jaringan di masa mendatang, telah dilokasikan tambahan 10MHz frekuensi pada masing-masing awal sub-band. Ini dikenal sebagai EGSM (Extended GSM). Jadi spektrum EGSM ini 880MHz - 915MHz buat uplink dan 925MHz - 960MHz buat downlink. Hal tersebut memberi tambahan 50 ARFCN menjadi 174. Tambahan ARFCN ini diberi nomor 975 - 1023.
    Seiring dengan evolusi GSM, diputuskan untuk menerapkan teknologi ini pada PCN (Personal Communication Networks). Hal ini membutuhkan perubahan pada interafce udara untuk memodifikasi frekuensi operasinya. Frekuensi modifikasinya antara 1710MHz - 1785MHz untuk uplink dan 1805MHz - 1880MHz untuk downlink. Teknik ini menyediakan 374 ARFCN dengan pemisahan frekuensi sebesar 95MHz antara uplink dan downlink.
    Teknik PCN ini dikembangkan di Eropa, khususnya di Inggris. Di Inggris (Raya) ARFCN ini telah dibagi-bagi antara keempat operator jaringan yang ada di sana. Dua di antaranya, Orange dan One to One, beroperasi pada daerah GSM 1800, sementara dua yang lainnya, Vodafone dan Cellnet, telah dialokasikan kanal GSM 1800 pada puncak jaringan GSM 900 mereka. ARFCN ini diberi nomor 512 - 885. Porsi pada puncak band digunakan oleh DECTs (Digital Enhanced Cordless Telephony).

    BalasHapus

untuk komentar berupa materi tambahan, tuliskan nama/almt email anda