mari belajar bersama jadi jika ada kesalahan dalam blog ini tolong dikoreksi yahh...jangan diejek lho....^_^

Minggu, 31 Oktober 2010

GSM

Bagi teman-teman yang ingin mengetahui sedikit tentang GSM, berikut teori yang diposkan oleh salah seorang teman....semoga bermanfaat bagi kita semua.....

di poskan oleh Joen
Komunikasi bergerak (mobile communication) mulai dirasakan perlu sejak orang semakin sibuk pergi ke sana kemari dan memerlukan alat telekomunikasi yang siap dipakai sewaktu-waktu di mana saja ia berada. Kebutuhan ini ternyata tidak dibiarkan begitu saja oleh para engineer telekomunikasi. Mereka telah memikirkan standardisasi untuk komunikasi bergerak ini, salah satunya adalah GSM (Global System for Mobile communications) GSM adalah nama dari sebuah group standarisasi yang dibentuk di Eropa tahun 1982 untuk menciptakan sebuah standar bersama telpon bergerak selular di Eropa yang beroperasi pada daerah frekuensi 900 MHz. GSM saat ini banyak digunakan di negara-negara di dunia Alokasi spektrum frekuensi untuk GSM awalnya dilakukan pada tahun 1979. Spektrum ini terdiri atas dua buah sub-band masing-masing sebesar 25MHz, antara 890MHz - 915MHz dan 935MHz - 960MHz. Sebuah sub-band dialokasikan untuk frekuensi uplink dan sub-band yang lain sebagai frekuensi downlink. Karena konsekuensi logis dari kenaikan redaman atas kenaikan frekuensi, biasanya sub-band terendah dipakai untuk uplink, agar daya yang ditransmisikan oleh MS (mobile system atau lebih dikenal handphone) ke BTS (Base Transmitter Station yaitu seperti sentral telepon di PSTN/POTS, namun memiliki fungsi lebih) tidak perlu besar. Kalau digunakan sub-band yang satu lagi, mungkin anda perlu melakukan recharge batere handphone berulang kali untuk mendapatkan kualitas sama dengan saat ini. Kemudian kedua sub-band tersebut dibagi lagi menjadi kanal-kanal, sebuah kanal pada satu sub-band memiliki pasangan dengan sebuah kanal pada sub-band yang lain. Tiap sub-band dibagi menjadi 124 kanal, yang kemudian masing-masing diberi nomor yang dikenal sebagai ARFCN (Absolute Radio Frequency Channel Number). Jadi sebuah MS yang dialokasikan pada sebuah ARFCN akan beroperasi pada satu frekuensi untuk mengirim dan satu frekuensi untuk menerima sinyal. Untuk GSM, jarak antar pasangan dengan ARFCN sama selalu 45MHz, dan bandwidth tiap kanal sebesar 200kHz. Kanal pada tiap awal sub-band digunakan sebagai guard band. Silakan anda hitung, maka spektrum GSM akan menghasilkan 124 ARFCN, masing-masing diberi nomor 1 sampai 124. Kanal sebanyak 124 inilah yang nantinya dibagi-bagi buat operator-operator GSM yang ada di suatu negara. Untuk mengantisipai perkembangan jaringan di masa mendatang, telah dilokasikan tambahan 10MHz frekuensi pada masing-masing awal sub-band. Ini dikenal sebagai EGSM (Extended GSM). Jadi spektrum EGSM ini 880MHz - 915MHz buat uplink dan 925MHz - 960MHz buat downlink. Hal tersebut memberi tambahan 50 ARFCN menjadi 174. Tambahan ARFCN ini diberi nomor 975 - 1023. Seiring dengan evolusi GSM, diputuskan untuk menerapkan teknologi ini pada PCN (Personal Communication Networks). Hal ini membutuhkan perubahan pada interafce udara untuk memodifikasi frekuensi operasinya. Frekuensi modifikasinya antara 1710MHz - 1785MHz untuk uplink dan 1805MHz - 1880MHz untuk downlink. Teknik ini menyediakan 374 ARFCN dengan pemisahan frekuensi sebesar 95MHz antara uplink dan downlink. Teknik PCN ini dikembangkan di Eropa, khususnya di Inggris. Di Inggris (Raya) ARFCN ini telah dibagi-bagi antara keempat operator jaringan yang ada di sana. Dua di antaranya, Orange dan One to One, beroperasi pada daerah GSM 1800, sementara dua yang lainnya, Vodafone dan Cellnet, telah dialokasikan kanal GSM 1800 pada puncak jaringan GSM 900 mereka. ARFCN ini diberi nomor 512 - 885. Porsi pada puncak band digunakan oleh DECTs (Digital Enhanced Cordless Telephony).
Read More..

Senin, 22 Maret 2010

memperbaiki sendiri printer yg rusak

tulisan ini sy kopi dari blog teman, karena menurut sy penting untuk sy dan semuanya.....semoga dy tdk keberatan ,hehehe..........

Memperbaiki sendiri printer yang rusak “Waste ink tank full” Canon i255


Diposkan oleh littlebirds

Kerusakan klasik untuk printer merek Canon adalah mati-total atau matot, lampu printer berkedip dengan warna hijau-oranye bergantian, saat ngeprint ngadat dan mengeluarkan pesan “Waste ink tank full”.Tipe kerusakan tersebut kebanyakan sama, dan penyebabnya karena penampung buangan tinta “berbentuk gabus” telah jenuh “waste ink tank full”. Untuk tipe printer canon memang penampung buangan tinta hanya terdiri dari gabus yang diletakan biasanya di dasar komputer.

Dengan teknologi flow system atau istilah kerenya printer di infus, membuat mudahnya dalam pengisian tinta. tanpa takut lagi kehabisan tinta saat mencetak. Kadang kala tinta tidak mengalir, atau tinta mengalir namun print head tidak mengeluarkan tinta. Solusi untuk ini biasanya dengan melakukan cleaning head lewat mintenance. Sebenarnya dengan melakukan cleaning print head kita telah menyedot tinta dan jika berlebih akan di buang di penampung.

Jika kerusakan telah terjadi, langkah yang harus kita ambil adalah mereset printer (istilahnya). Tujuan mereset printer adalah menghapus informasi tentang kondisi yang ada di printer, termasuk “waste ink tnk full”. Mereset printer ada dua metode: secara manual dan secara program. Untuk printer canon i255 memerlukan kedua-duanya (manual dan software)

Cara manual untuk i255

  • Cabut semua kabel
  • sambil menancapkan kabel power tekan tombol power (jangan dilepas)
  • tekan tombol resuem kemudian lepas (tombol power masih ditekan)
  • Tekan sekali lagi tombol resume kemudian lepas
  • Lepas tombol power

Langkah tersebut adalah mereset printer secara temporary (bila listrik di cabut masalah timbul lagi). untuk menyelesaikan sampai tuntas perlu di reset permanent dengan software, bisa di download gratis di download di sini atau mau ngopi ke saya juga boleh.

Begitu juga untuk seri atau merek yang lainya juga prinsipnya sama, yang berbeda mungkin hanya langkah dan softwarenya saja.

Namun semua itu belum menyelesaikan masalah secara total, selama gabus penampung buangan tinta masih jenuh

Jadi belajarlah membongkar printer sendiri, kemudian mengambil gabus, membersihkanya dan mengeringkanya. Atau kalau kretaif buatlah saluran tersendiri yang berfungsi membuang tinta buangan ke luar printer……

Ilmu adalah gratis…..maka bagi-bagikanlah

Read More..

Minggu, 14 Februari 2010

Biru laut

Ini adalah hasil karya seorang adik yang masih duduk di kelas 3 SMA

Read More..

Rabu, 10 Februari 2010

METODE MENGAJAR MATEMATIKA

· Metode Ceramah (Ekspositori)

CIRI-CIRI

- Guru berbicara terus menerus di depan kelas, sedang para siswa sebagai pendengar.

- Pemberian ide atau informasi berlangsung satu arah.

- Defenisi dan rumus (teorema) disajikan oleh guru.

- Contoh-contoh soal diberikan dan dikerjakan oleh guru. Kemudian siswa diberi latihan-latihan soal.

KELEBIHAN

- Isi silabus dapat diselesaikan menurut jadwal.

- Metode ini dapat menampung kelas besar.

- Konsep atau keterangan dapat direncanakan dengan baik dan disampaikan guru secara terurut.

- Guru dapat menekankan hal-hal yang penting untuk dipelajari.

- Waktu dan energi tidak terbuang percuma

KELEMAHAN

- Dalam matematika yang diutamakan adalah proses berpikir siswa, bukan penerimaan dan ingatan kepada konsep atau informasi.

- Siswa-siswa menjadi pasif.

- Guru tidak dapat memberikan bimbingan individu karena tidak dapat mengetahui kesukaran yang dihadapi masing-masing siswa.

- Siswa tidak mampu menguasai bahan atau konsep-konsep yang diberikan karena terlalu padat.

- Pembelajaran menjadi membosankan bagi siswa .

- Ingatan yang diperoleh, dengan mudah dilupakan.

· Metode Diskusi

CIRI-CIRI

- Pembelajaran berlangsung secara berkelompok.

- Terjadi interaksi antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa.

- Siswa mengemukakan pendapat dan guru menanggapi serta meluruskan bila terjadi kesalahan.

KELEBIHAN

- Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

- Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya di depan umum.

- Siswa belajar dan mendengarkan dengan tertib.

- Siswa belajar menanggapi dan menghargai pendapat orang lain.

- Terjalin komunikasi yang baik antara guru dan siswa. Serta antara siswa dengan siswa lainnya. Juga hubungan sosial yang baik.

KELEMAHAN

- Bila anggota kelompok heterogen, maka siswa yang pandai akan lebih mendominasi dan yang kurang pandai akan menjadi pasif.

- Bila anggota kelompok tidak ada yang pandai maka tidak akan mengahsilkan sesuatu.

- Waktu tidak efisien, karena membutuhkan waktu banyak untuk diskusi bahkan buang-buang waktu.

- Tidak dapat menjangkau jumlah siswa yang besar.

- Tidak cocok umtuk semua materi.

- Informasi yang didapat terbatas.

· Metode Belajar Sendiri

CIRI-CIRI

- Proses pembelajaran dibawah bimbingan guru.

- Menggunakan system modul.

- Siswa belajar sendiri melalui sederetan aktivitas yang ditentukan.

KELEBIHAN

- Siswa yang pandai akan terus maju tanpa harus menunggu siswa lain.

- Siswa yang kurang pandai tidak perlu menggunakan waktu yang sama dengan siswa yang pandai untuk memahami konsep.

- Minat perorangan dapat terpenuhi sehingga memungkinkan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

KELEMAHAN

- Bila pembelajaran dilaksanakan secara individu, siswa menjadi bersifat egois.

- Hubungan guru dengan siswa kurang kasih sayang karena kurang komunikasi.

- Guru sulit mengetahui jalan pikiran dan perkembangan anak didiknya.

- Membutuhkan guru yang berkemampuan tinggi dan hal ini sulit dilaksanakan di Indonesia.

· Metode Laboratorium

CIRI-CIRI

- Siswa tidak hanya sekedar membaca atau mendengarkan, tetapi belajar sambil bekerja.

- Proses pembelajaran menggunakan media atau permainan.

KELEBIHAN

- Siswa senang menyelesaikan masalah karena sesuai dengan kemampuannya.

- Prinsip psikologi terpenuhi.

- Pengertian akan dicapai oleh siswa.

- Membantu pertumbuhan pribadi siswa karena memungkinkan siswa bekerja bebas dan tidak tergantung pada orang lain.

- Memungkinkan siswa saling bekerja sama dan bertukar pikiran.

KELEMAHAN

- Proses pembelajaran menjadi lambat.

- Tidak memberikan latihan berpikir matematika bagi siswa karena pekerjaan laboratorium secara murni, bukan jenis kerja matematika.

- Tidak semua topic matematika dapat dikerjakan dengan metode ini.

- Memerlukan susunan konsep yang teliti agar siswa tidak sekedar bermain dalam belajar.

- Guru hanya dapat mengawasi kelas yang kecil.

- Metode ini hanya cocok untuk siswa kelas rendah.

- Siswa cenderung saling contoh.

· Metode Induktif

CIRI-CIRI

- Perumusan konsep/teorema berjalan dari sejumlah contoh dan kongkrit ke abstrak.

- Belajar dari contoh-contoh khusus ke rumus umum.

KELEBIHAN

- Siswa mempunyai kesempatan ikut aktif dalam menemukan suatu formula/konsep.

- Siswa memahami formula/konsep melalui sejumlah contoh-contoh sederhana.

- Bila ada keraguan tentang pengertian terhadap suatu formula dapat diatasi sejak awal.

KELEMAHAN

- Formula yang diperoleh belum lengkap bila ditinjau dari sudut proses belajar matematika.

- Membuthukan banyak waktu.

· Metode Deduktif

CIRI-CIRI

- Belajar dari hal-hal umum kekhusus, dari yang abstrak ke yang kongkrit, atau dari rumus/teorema kecontoh-contoh.

- Rumus/teorema diberikan kepada siswa dan dibuktikan oleh guru.

- Metode diberikan sejalan dengan metode ceramah.

KELEBIHAN

- Efisien dalam waktu.

- Jika metode ini dikombinasikan dengan metode induktif akan mengurangi kelemahan metode induktif.

KELEMAHAN

- Sulit bagi siswa menguasai rumus yang abstrak tanpa melalui contoh yang kongkrit dulu.

- Metode ini ketat, dapat menyebabkan ingatan lebih penting daripada pengertian.

- Siswa menjadi pelajar ynag pasif, karena hanya mengikuti pola pekerjaan yang disajikan guru.

· Metode Penemuan

CIRI-CIRI

- Siswa diwajibkan melakukan aktivitas mental untuk memahami pelajaran.

- Siswa sebagai penemu yang aktif dan guru sebagai pengawas dan pembimbing, bila dilaksanakan metode penemuan terbimbing.

- Siswa menemukan sendiri pola-pola atau struktur-struktu matematika melalui pengalaman belajar.

KELEBIHAN

- Siswa aktif berpartisipasi dalam pembelajaran.

- Siswa benar-benar dapat memahami suatu konsep atau rumus.

- Menimbulkan semangat ingin tahu dari siswa.

- Kepuasan mental siswa sebagai nilai intrinsic terpenuhi.

- Dalam metode penemuan terbimbing, guru tetap mempunyai kontak pribadi dengan siswa.

- Siswa lebih mampu mentransfer pengetahuannya keberbagai konteks

KELEMAHAN

- Metode ini membutuhkan banyak waktu.

- Metode ini terlalu memberatkan guru.

- Tidak semua anak dapat diharapkan sebagai penemu.

- Metode ini tidak dapat dipergunakan untuk setiap topic matematika.

- Kelas harus kecil karena metode ini membutuhkan perhatian guru terhadap masing-masing individu.

· Metode Analisis

CIRI-CIRI

- Siswa belajar dari hal yang tidak diketahui ke yang diketahui.

- Masalah yang akan diselesaikan dijabarkan dulu agar jelas hubungan antara data yang satu denga yang sudah diketahui.

KELEBIHAN

- Metode ini merupakan metode yang logis dan meyakinkan siswa, sebab setiap langkah yang diambil mempunyai alas an.

- Siswa dapat memahami masalah.

KELEMAHAN

- Tidak semua topik dapat dilaksanakan dengan metode ini.

- Membutuhkan langkah yang panjang untuk menyelesaikan masalah.

· Metode Sintesis

CIRI-CIRI

- Belajar dari yang diketahui ke yang tidak diketahui.

- Masalah yang akan diselesaikan dimulai dengan data yang ada dan dikaitkan dengan permasalahan.

KELEBIHAN

- Metode ini merupakan metode yang logis.

- Metode ini sering kali singkat daripada metode analisis.

- Kombinasi metode sintesis dengan analisis akan mengurangi kelemahan metode analisis.

KELEMAHAN

- Metode ini tidak menjamin pengertian siswa, dikhawatirkan siswa sekedar menghafal langkah-langkah penyelesaiannya.

- Jika siswa lupa langkah-langkah penyelesaian masalah maka siswa akan terhambat/macet dan tidak dapat menemukan kembali langkah-langkah tersebut.

Read More..

Analisa Data

Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian, terutama bila diinginkan generalisasi atau kesimpulan tentang masalah yang diteliti. Hal ini disebabkan, data akan kurang mempunyai banyak arti, apabila disajikan dalam bentuk yang masih mentah (raw data), agar data mempunyai arti dan implikasi, haruslah disajikan dalam bentuk kesimpulan atau generalisasi. Sebagaimana diketahui dari pembahasan sebelumnya bahwa ditinjau dari jenisnya, maka data dapat dikategorikan kedalam:

1. Data kualitatif

Adalah data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik atau sifat sesuatu, misalnya: baik, sedang, kurang baik, dan tidak baik. Hal ini biasanya tidak berhubungan dengan angka-angka.

2. Data kuantitatif

Adalah data yang berhubungan dengan angka-angka, baik yang diperoleh dari hasil pengukuran, maupun dari nilai sesuatu data yang diperoleh dengan jalan mengubah data kualitatif kedalam data kuantitatif. Misalnya: skor tes.

Teknik yang dapat digunakan dalam pengolahan data meliputi:

1. Teknik non-statistik

2. Teknik statistic

3. Menggunakan alat computer

Prosedur

Setiap langkah dalam kegiatan penelitian antara satu dengan yang lainnya mempunyai kaitan yang erat. Khusus tentang langkah pengumpulan dan analisa data, antara keduanya bahkan mempunyai pengaruh timbal balik, data adalah dasar dalam pengujian hipotesis dan hal itu dilakukan melalui analisa data. Pada saat melakukan pengumpulan data sudah dipersiapkan sebelumnya alat yang digunakan. Alat itu dirumuskan berdasarkan masalah serta analisa variabel yang terkandung didalamnya.

Langkah-langkah dalam menganalisa data:

a. Penyusunan data

b. Klasifikasi (menggolongkan data)

c. Pemprosesan/pengolahan

d. Penafsiran dan penyimpulan

Untuk memudahkan pengolahan selanjutnya, maka dalam penyusunan perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:

a. Hanya memasukkan data penting (urgen) dan benar-benar dibutuhkan

b. Hanya memasukkan data yang bersifat objektif dan

c. Hanya memasukkan data yang benar-benar autentik

d. Bila data dikumpulkan dengan teknik wawancara atau angket tak berstruktur, harus dibedakan antara informasi yang dibutuhkan (sebagai data) dengann kesan pribadi responden.

Teknik analisa kualitatif: yakni dengan menggunakan proses berpikir induktif. Untuk menguji hipotesis yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti. Indusi dalam hal ini dibuat bertolak dari berbagai data yang terhimpun dengan selalu memperhatikan berbagai faktor yang teridentifikasi munculnya maupun yang tidak, karena semua itu sangat penting dalam membuat kesimpulan yang sah (valid).

Teknik analisa kuantitatif disebut juga dengan tenik statistik dan digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik hasil pengukuran maupun hasil mengubah data kualitatif.

Pengujian hipotesis, data kualitatif menggunakan rumusan hipotesis nol atau hipotesis statistik. Dalam metode statistik cara pengujian hipotesis dilakukan menggunakan berbagai teknik dengan berbagai macam rumus, sesuai dengan masalah dan metode yang digunakan. Menerima dan menolak hipotesis sebagai hasil dari pengujian berdasarkan data dapat menghasilkan kesimpulan penelitian. Dalam membuat kesimpulan melalui pengujian hipotesis ada kemungkinan terjadi kesalahan, baik dalam menerima hipotesis yang seharusnya ditolak ataupun dalam menolak hipotesis yang seharusnya diterima.

Secara garis besar bentuk kesalahan dalam membuat kesimpulan melalui pengujian hipotesis ada dua macam, yaitu:

1. Kesalahan bentuk pertama, yaitu kesalahan dalam menolak hipotesis yang seharusnya diterima.

2. Kesalahan bentuk kedua, yaitu kesalahan dalam menerima hipotesis yang seharusnya ditolak.

Read More..